Rabu, 28 Maret 2012

Artikel


7 ciri sok tahu
            “Sok tahu pada dasarnya adalah merasa sudah cukup berpengetahuan” padahal sebenernya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita “sok tahu?”. Mari kita mengambil hikmah dari al-qur’an. Disebutkan beberapa ciri “sok tahu” yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-alaq.
1.      Enggan Membaca
Ketika Rrosul disuruh malaikat Jibril, “Bacalah!”, Rosulullah menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Lalu malaikat Jibril membacakan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang sok tahu pesimis akan kemampuannya. Sebelum iberusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, “ngapain baca-baca teori, mahamin aja sulitnya minta ampun, yang penting prakteknyakan?”. Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan keadaan kita apa saja yang belum kita ketahui.
Di sisi lain, ada pula orang islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya “Ngapain baca-baca qur’an lagi?? Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain”. Padahal, al-Qur’an adalah sumber dari segala ilmu, sumber ‘cahaya’ yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Semisal, “Ngapain belajar agama lagi, toh di bangku SD sudah diajarkan. Tanpa ia sadari ilmu agama adalah ilmu kehidupan dunia sampai akhirat.
2.      Enggan Menulis
Orang yang sok tahu lebih mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal ilmu yang telah diperolehnya. Ia enggan mencatat. “Ngrepotin” katanya. Seolah-olah otaknya adalah almari baja yang isinya tak akan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia.
Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang ia peroleh. Ia merasa bodoh untuk menulis, “susah” yang ia katakan. Jangan-jangan dia bilang seperti itu karena kemalasanya yang di jadikan alasan.
3.      Membanggakan Keluasan Pengetahuan
Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, berceramah dan sebagainya. Tanpa ia sadari bahwa pengetahuan yang ia dapatkan itu semua berasal dari Allah SWT. Tapi ia malah mengira prestasi yang ia peroleh berkat keja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itupun semuanya atas kehendak-Nya.


4.      Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham
Orang yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu sebagai kesesatan juga kekafiran, dan dengan gampang ia menuduh itu bid’ah. Bahkan, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melaukan amal yang caranya lain, walau mereka mampunyai dalil tersendiri. Ia menggangap dirinya sebagai “yang maha tahu”, tarlalu yakin bahwa pendapatnya sebagai satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan lain dikatakan salah. Padahal, Allah SWT berfirman; “Janganlah kamu menganggap diri kamu suci, Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan”. (an-Najm-53)
5.      Menutup Teling dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain
Orang yang sok tahu tidak pernah membari peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangannya yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu begaimana mereka berhujjah (berargumentasi).
6.      Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat
Orang yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatas namakan islam tanpa memeriksa kuat lemahnya dasar-dasar tersebut. Ia lebih suka mengatakan “Menurut islam begini… islam sudah jelas melarang begitu…” dan sebagainya. Padahal yang ia ucapkan melainkan “Menurut saya begini… saya melarang keras engkau begitu”… ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli ataupun alqi.
7.      Gemar Berdebat Kusir
Jika pendapatnya di kritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik kritikanya. Ia enggan mencari celah-celah mencari kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan bukan mencari kebenaran. 

0 komentar:

Posting Komentar

Rabu, 28 Maret 2012

Artikel

Diposting oleh ufadhilfadhilah di 17.55

7 ciri sok tahu
            “Sok tahu pada dasarnya adalah merasa sudah cukup berpengetahuan” padahal sebenernya kurang tahu. Masalahnya, orang yang sok tahu biasanya tidak menyadarinya. Lantas, bagaimana kita tahu bahwa kita “sok tahu?”. Mari kita mengambil hikmah dari al-qur’an. Disebutkan beberapa ciri “sok tahu” yang bisa kita dapatkan bila kita menggunakan perspektif surat al-alaq.
1.      Enggan Membaca
Ketika Rrosul disuruh malaikat Jibril, “Bacalah!”, Rosulullah menjawab, “Aku tidak bisa membaca”. Lalu malaikat Jibril membacakan lima ayat pertama yang memotivasi beliau untuk optimis. Adapun orang yang sok tahu pesimis akan kemampuannya. Sebelum iberusaha semaksimal mungkin, ia lebih dulu berdalih, “ngapain baca-baca teori, mahamin aja sulitnya minta ampun, yang penting prakteknyakan?”. Padahal, Allah pencipta kita itu Maha Pemurah. Ia mengajarkan keadaan kita apa saja yang belum kita ketahui.
Di sisi lain, ada pula orang islam yang terlalu optimis dengan pengetahuannya, sehingga enggan memperdalam. Katanya “Ngapain baca-baca qur’an lagi?? Toh udah khatam 7 kali. Mending buat kegiatan lain”. Padahal, al-Qur’an adalah sumber dari segala ilmu, sumber ‘cahaya’ yang tiada habis-habisnya menerangi kehidupan dunia. Semisal, “Ngapain belajar agama lagi, toh di bangku SD sudah diajarkan. Tanpa ia sadari ilmu agama adalah ilmu kehidupan dunia sampai akhirat.
2.      Enggan Menulis
Orang yang sok tahu lebih mengandalkan kemampuannya dalam mengingat-ingat dan menghafal ilmu yang telah diperolehnya. Ia enggan mencatat. “Ngrepotin” katanya. Seolah-olah otaknya adalah almari baja yang isinya tak akan hilang. Padahal, sifat lupa merupakan bagian dari ciri manusia.
Di sisi lain, ada pula orang yang kurang mampu menghafal dan mengingat-ingat pengetahuan yang ia peroleh. Ia merasa bodoh untuk menulis, “susah” yang ia katakan. Jangan-jangan dia bilang seperti itu karena kemalasanya yang di jadikan alasan.
3.      Membanggakan Keluasan Pengetahuan
Orang yang sok tahu membanggakan kepintarannya dengan memamerkan betapa ia banyak membaca, berceramah dan sebagainya. Tanpa ia sadari bahwa pengetahuan yang ia dapatkan itu semua berasal dari Allah SWT. Tapi ia malah mengira prestasi yang ia peroleh berkat keja kerasnya saja. Padahal, terwujudnya pengetahuan itupun semuanya atas kehendak-Nya.


4.      Merendahkan Orang Lain Yang Tidak Sepaham
Orang yang sok tahu cenderung menganggap kesalahan kecil sebagai dosa besar dan menjadikan dosa itu sebagai kesesatan juga kekafiran, dan dengan gampang ia menuduh itu bid’ah. Bahkan, sampai-sampai ia melarang orang-orang lain melaukan amal yang caranya lain, walau mereka mampunyai dalil tersendiri. Ia menggangap dirinya sebagai “yang maha tahu”, tarlalu yakin bahwa pendapatnya sebagai satu-satunya yang benar, sedangkan pandangan lain dikatakan salah. Padahal, Allah SWT berfirman; “Janganlah kamu menganggap diri kamu suci, Dia lebih tahu siapa yang memelihara diri dari kejahatan”. (an-Najm-53)
5.      Menutup Teling dan Membuang Muka Bila Mendengar Pendapat Lain
Orang yang sok tahu tidak pernah membari peluang untuk berdiskusi dengan orang lain. Kalau toh ia memasuki forum diskusi di suatu situs, misalnya, ia melakukannya bukan untuk mempertimbangkan pendapat yang berbeda dengan pandangannya yang selama ini ia anut, melainkan untuk mengumandangkan pendapatnya sendiri. Ia hanya melihat selayang pandang gagasan orang lain, lalu menyerang mereka bila berlainan dengannya. Ia tidak mau tahu begaimana mereka berhujjah (berargumentasi).
6.      Suka Menyatakan Pendapat Tanpa Dasar Yang Kuat
Orang yang sok tahu gemar menyampaikan pendapatnya dengan mengatas namakan islam tanpa memeriksa kuat lemahnya dasar-dasar tersebut. Ia lebih suka mengatakan “Menurut islam begini… islam sudah jelas melarang begitu…” dan sebagainya. Padahal yang ia ucapkan melainkan “Menurut saya begini… saya melarang keras engkau begitu”… ia hanya mengemukakan opini pribadinya belaka tanpa disertai dalil yang kuat, baik dalil naqli ataupun alqi.
7.      Gemar Berdebat Kusir
Jika pendapatnya di kritik orang lain, orang yang sok tahu itu berusaha keras mempertahankan pandangannya dan balas menyerang balik kritikanya. Ia enggan mencari celah-celah mencari kelemahan di dalam pendapatnya sendiri ataupun sisi kelebihan lawan diskusinya. Sebaliknya, ia tekun mencari-cari kekurangan lawan pendapatnya. Dengan kata lain, setiap berdiskusi ia bertujuan memenangkan perdebatan bukan mencari kebenaran. 

0 komentar on "Artikel"

Posting Komentar